Rabu, 02 Januari 2013

Dokter dan Perawat Asyik Pergi Karaoke, Pasien Telantar


TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ini kisah pilu pelayanan kesehatan. Belasan perawat dan dokter Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kassi-kassi, Tamalate, Makassar, meninggalkan pasien yang sedang terinfus di ruang perawatan.

Tenaga medis di puskesmas itu dilaporkan pergi karaokean berjamaah di Hotel Pantai Gapura, Makassar. Lima jam mereka telantarkan pasien di puskesmas.


Salah seorang pasien, Rosma (28), kehabisan infus. Tangan Rosma bengkak setelah mengalami pendarahan karena kehabisan cairan infus selama lima jam.

Rosma diketahui dirujuk ke Rumah Sakit Labuang Baji, Sabtu (29/12/2012) sore.
Dia adalah satu dari sejumlah pasien yang ditinggal pergi perawat, Jumat (28/12/2012) malam hingga Sabtu (29/12/2012) dini hari.

Hanya dua perawat piket yang tinggal melayani tujuh pasien.
“Jika terjadi apa-apa, hubungi perawat piket,” kata seorang perawat ke keluarga Rosma sebelum meninggalkan puskesmas.

Rosma dirawat bersama enam pasien lain. Empat pasien di ruang persalinan, tiga di ruang III, tempat Rosma. Rosma menderita penyakit deman berdarah (DBD) plus tipes. Sudah lima hari Rosma dirawat di puskesmas itu.

“Lima jam adik saya kesakitan karena kehabisan cairan infus karena perawat dan dokter pergi karaoke,” tegas kakak Rosma, Bahtiar, kepada Tribun, Sabtu siang.

Menurutnya, memang ada dua perawat piket yang tinggal, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa menolong Rosma.

“Selain sibuk melayani pasien yang bersalin, mereka tak bisa memberikan pertolongan ke Rosma karena tempat obat terkunci,” ujar Tiar, sapaan Bahtiar.

Kakak Rosma, Nurlaila, mengatakan, pertolongan kepada adiknya baru bisa dilakukan sekitar pukul 01.00 wita. Saat itu dokter dan perawat sudah kembali dari tempat karaoke.

Demikian juga dikatakan, saudara laki-laki Rosma dengan marah mengatakan, sangat kecewa dengan pelayanan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas. Apalagi menelantarkan seorang pasien demi pergi acara.

"Ini nyawa manusia, jika tiba-tiba terjadi sesuatu, bagaimana?" kata Tiar. Dia mengaku masih emosional dengan pengalaman pahit yang dialami keluarganya.

"Kami berharap agar pihak dinas terkait bisa memberi ketegasan terhadap tingkah laku yang dilakukuan para tenaga medis ini," jelas Tiar.

2 komentar:

  1. Wah tega sekali yah, masa pasien nya ditinggalin -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tau nihh.. parah. Kasian yang membutuhkan perawat di malam hari :(

      Hapus

1. Tolong beri komentar
2. Follow blog duniafranz.blogspot.com
3. Jangan Lupa mampir lagi
4. Jangan Lupa Di Share Postingannya
5. Terima Kasih