Dalam film “Finding Nemo”, seekor ikan badut berwarna cerah yang
pemberani berhasil lolos dari sebuah tangki akuarium berkat saran
bijaksana: “Semua aliran air akan berakhir di lautan.”
Namun
dalam kehidupan nyata, membuang Nemo tidak akan berakhir bahagia.
Spesies akuarium merupakan ikan dan tanaman yang tangguh, dan pemilik
dan pengimpor ikan hias yang membuang makhluk laut yang tidak diinginkan
tersebut memperkenalkan spesies pendatang ke perairan California, ujar
sebuah laporan terkait perdagangan ikan hias di negara bagian tersebut.
“Secara
global, perdagangan ikan hias telah menyumbang sepertiga spesies
perairan terburuk dan paling menganggu di dunia,” ujar Sue Williams,
penulis laporan itu dan seorang profesor evolusi dan ekologi di
Laboratorium Kelautan Davis Bodega, Universitas California. Hal itu
meliputi baik spesies ikan air tawar maupun laut, ujarnya.
Di
California, 13 spesies hanya ditemukan di kantor dokter gigi atau tangki
ikan hias lainnya yang lolos ke wilayah perairan laut negara bagian
tersebut — diduga akibat dibuang oleh pemilik atau pengimpor ikan hias.
“Kami
tidak memiliki data mengenai berapa banyak pemilik ikan hias membuang
peliharaan mereka ke dalam perairan alami, kami hanya mengetahui bahwa
mereka melakukannya karena spesies tersebut hanya bisa didapat melalui
perdagangan ikan hias,” tutur Williams kepada OurAmazingPlanet.
Sebuah
hasil survei terhadap para aquarist (orang yang memelihara ikan hias)
di Texas, seperti dikutip dalam laporan UC Davis, menemukan bahwa 20-69
persen aquarist mengaku membuang ikan-ikan hias tersebut, katanya.
Laporan
tersebut merupakan salah satu dari enam laporan yang disiapkan
Laboratorium Kelautan UC Davis Bodega untuk negara, masing-masing
mengeksplorasi vektor, atau jalur masuk yang berbeda-beda, mengenai
bagaimana spesies menganggu bisa memasuki wilayah laut California. Jalur
lainnya meliputi tambak-tambak, hidangan laut segar, umpan hidup,
kapal-kapal penangkap ikan dan rekreasi.
Setiap tahun,
pelabuhan-pelabuhan San Fransisco dan Los Angeles menemukan lebih dari
11 juta spesies pendatang, dari laut untuk akuarium, seperti ikan
perairan tropis, rumput laut dan siput, mewakili sedikitnya 102 spesies,
seperti ditemukan Williams dan koleganya.
Salah satu spesies
pendatang terburuk yaitu alga pembunuh. Meskipun ini merupakan jenis
rumput laut, spesies Caulerpa dijuluki pembunuh ketika menginfeksi dua
laguna di California Selatan pada 2000. Dibutuhkan lebih dari $6 juta
(sekitar Rp58 miliar) untuk memusnahkannya.
Walau sebagian besar
biota laut kebanyakan diimpor dari Indonesia dan Filipina, yang suhu
perairannya hangat, laporan itu menemukan bahwa 34 spesies bisa bertahan
hidup di pantai dingin California. “[Spesies ikan hias] memiliki
kemungkinan besar bertahan hidup di alam liar, dikarenakan mereka harus
menjadi tangguh untuk bertahan hidup dalam perdagangan ikan hias,”
Beberapa spesies bahkan bisa bertahan hidup saat menyusuri saluran
toilet, ujarnya.
Salah satu spesies yang berpotensi mengganggu
yaitu ikan lepu (lionfish), seekor ikan pemangsa beracun yang memangsa
ikan yang lebih kecil. Di Florida dan Bahama, pihak berwenang
menyelenggarakan pertandingan memancing untuk mengatasi serangan ikan
lepu terhadap ikan-ikan yang hidup di karang-karang perairan setempat.
William
mengatakan sebuah upaya kecil bisa mencegah ikan lepu dan pemangsa
lainnya untuk memperoleh tempat di California. “[Perdagangan ikan hias]
mungkin menjadi sektor yang sangat mudah diatur, karena hal itu hanya
membutuhkan kesadaran publik.”
William menyarankan para pemilik
akuarium yang ingin membuang ikan hias hidup, agar menghubungi toko
binatang peliharaan yang menjual ikan hias tersebut, menukarnya atau
menjual ikan itu di eBay atau meminta saran dari Departemen Perikanan
dan Alam Liar California. Jika seluruh upaya itu gagal, atau “jika
mereka memang sudah sangat ingin menyingkirkan ikan itu,” — pernyataan
halus William untuk membunuh — dia menyarankan untuk mengingat hal itu
demi kebaikan.
“Ketika spesies tersebut dilepaskan, mereka bisa menimbulkan kerusakan ekologi dan kerugian ekonomi,” tuturnya.
mantap artikelnya gan, jangan lupa kunjungan balik dan follback ya gan.
BalasHapusuntuk pasang link punya ente dimana gan. ga nemu ane. thanks
Sippp...
HapusNanti gua pasangin link lu.
nice sob :)
BalasHapusThanks ya. :)
Hapusharus ada pengembangbiakan ikan yang tergolong langka sih
BalasHapusagar ikan" yang langka ga punah :)
semoga pemerintah di bantu dapat melestarikan ikan yang langka
nice share gan
kunjungi balik :)
ikan beracun nih... macam ular juga, orang lebih suka "killing"
BalasHapus