Tanggal 21 Desember 2012
bakal tiba dalam hitungan 7 jari. Siapa pun tahu mengenai rumor tentang
akhir dunia pada tanggal tersebut, seperti ramalan suku bangsa Maya.
Ada pula yang meramalkan bukan kiamat yang terjadi, melainkan krisis ekonomi. Lebih banyak orang yang membincangkan isu kiamat versi bangsa Maya ketimbang masalah perekonomian. Tapi ternyata ada sepuluh alasan kenapa ramalan kiamat itu tak bisa dipercaya.
Sumber : Tempo Tekno
Ada pula yang meramalkan bukan kiamat yang terjadi, melainkan krisis ekonomi. Lebih banyak orang yang membincangkan isu kiamat versi bangsa Maya ketimbang masalah perekonomian. Tapi ternyata ada sepuluh alasan kenapa ramalan kiamat itu tak bisa dipercaya.
- Penganut kiamat
akhir dunia pada 21 Desember tak bisa meramalkan secara persis apa yang
sebenarnya bakal terjadi pada tanggal itu. Tidak ada gambaran detail
proses maupun kerusakan yang bisa menimpa seluruh umat manusia di bumi.
Tidak seperti masa di peralihan milenium (Y2K), ada ramalan jelas
kerusakan yang bisa terjadi pada alat elektronik.
- NASA pun membantah bakal terjadinya kiamat. Astronom dan ilmuwan NASA David
Morrison mengunggah sebuah video di Youtube yang berisi "sanggahan
detail atas lima skenario kiamat". Lima skenario yang dimaksud,
misalnya, peluang adanya serangan meteor, sengatan api matahari, dan
perpecahan kutub akibat magnet Bumi yang berotasi terbalik.
- Keberadaan media dan industri hiburan di Barat telah mengeksploitasi
kiamat 2012 secara berlebihan. Tujuannya adalah untuk menarik iklan dan
oplah tabloid. Ancaman sesungguhnya bagi manusia adalah kelangkaan
pangan, teroris, inflasi, hingga cicilan hutang. Namun, isu nyata ini
tidak terlalu seksi untuk diangkat sebagai film Hollywood atau
dokumenter khusus. Bahkan, ancaman lingkungan seperti produk rekayasa
genetik, reaktor nuklir hingga kebocoran limbah kimia tak
terpublikasikan ketimbang fantasi tentang datangnya Armageddon.
- Suku Maya tidak terlalu cerdas secara budaya dibandingkan suku-suku
yang lain. Jadi, kenapa manusia seluruh dunia harus mempercayai ramalan
mereka? Suku Maya bukanlah penemu roda. Bahkan, mereka mengorbankan
manusia untuk menghindari kemarahan Tuhan. Jadi, kenapa harus
mengindahkan ramalan budaya primitif ini?
- Jika kalian memikirkan ramalan kiamat suku Maya,
maka dengarkan ucapan petinggi suku mereka. Dewan Nasional Tetua Maya,
Xinca dan Garifuna justru mengatakan bahwa akhir dari kalender Maya
bukan berarti akhir dari dunia. "Ini adalah waktu ketika putaran
terbesar dari kalender Maya memulai siklus baru," kata Anthony Aveni,
ahli suku maya dan Arkeoastronomer dari Universitas Colgate di Hamilton,
New York.
- Ramalan Maya tak menunjukkan bukti sedikit pun
bakal terjadi kerusakan Bumi pada 21 Desember 2012. "Hanya sedikit teks
kuno yang mengacu pada tanggal 21 Desember tentang awal mula kalendar
baru, bukan ramalan kiamat," kata John Henderson, profesor antropoligi
dari Universitas Cornell.
- Pemimpin Maya mengeksploitasi
ramalan kiamat untuk menarik banyak pengikut. Dengan memprediksi bahwa
terjadi gerhana matahari, para tetua mengklaim bahwa seekor ular akan
memakan matahari. Matahari akan kembali sedia kala, kalau mengikuti
titah tetua.
- Banyak yang memanfaatkan ramalan ini untuk
keuntungan pribadi. Seperti di Cina, seniman palsu telah menipu para
pensiunan untuk menyimpan dana mereka sebagai donasi untuk akhir kiamat,
seperti yang diberitakan media massa Telegraph.
- Beberapa
orang telah menggunakan kiamat 2012 sebagai alasan untuk memaafkan para
tiran yang bertindak semena-mena. Datangnya Armageddon telah dibajak
menjadi justifikasi psikologis untuk kemalasan dan penundaan untuk
mendidik orang lain atau mempersiapkan mereka menghadapi krisis yang ada
di depan mata.
- Beberapa penganut aliran kepercayaan tertentu menandai dan meramalkan tanggal 21 Desember 2012 sebagai tanggal datangnya Armageddon atau kedatangan Yesus Kristus kedua di dunia. Namun, ramalan ini dibantah umat Kristiani. Sebab, ramalan itu bertentangan dengan apa yang tertulis di Alkitab yang menyatakan bahwa kiamat tidak bisa diramal manusia. Mengutip ayat Markus 13:32, "Meskipun begitu, tidak seorang pun tahu kapan harinya atau kapan jamnya. Malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja yang tahu." Kata Anak mengacu pada Yesus dan Bapa mengacu pada Allah. Dengan kata lain, hanya Allah saja yang tahu kapan waktunya tiba.
Sumber : Tempo Tekno
NICE UPIL, Mouse "Dunia Franz" nya ganti dong jadi susah klik tauk
BalasHapusIya udah gw delete tuh.. hahaha.. Upil upil waeee ..
Hapus